Thursday, August 17, 2017

Review Lagu "Scared to be Lonely" - Martin Garrix ft Dua Lipa





Ini gila gila gila gila gila ..... Martin Garrix memilih Dua Lipa sebagai partner dalam lagu "Scared to be Lonely" adalah salah satu hal atau bagian terbaik dalam karir bermusik Martin Garrix sebagai seorang DJ. Kenapa tidak ? Dua Lipa sangat tidak main-main dalam bernyanyi di lagu ini. Sekalipun lagu ini merupakan bagian dari EDM dengan genre Future Bass, tapi Dua Lipa menyanyikannya lagu ini dengan tetap menggunakan teknik dan ciri khas Dua Lipa sebagai seorang penyanyi perempuan bersuara merdu dan edgy



Musik 
Bahwasannya musik yang diusung lagu Scared to be Lonely ("STBL") adalah musik EDM atau Electronic Dance Music yang diproduseri langsung oleh DJ terkenal (DJ Mag's 1 2016) yaitu Martin Garrix. Martin Garrix, DJ dari Belanda (Dutch DJ) juga menjadi penulis atau song writter dari lagu STBL. Saya sendiri mengikuti sampai proses pembuatan musiknya oleh Garrix di salah satu video youtube-nya.   
Irama awal lagu STBL ini agak kental dan memasukkan unsur kesepian. Sesuai judulnya, irama lagu ini tidaklah murni EDM karena Garrix harus menciptakan irama yang gelap (lonely) tetapi diakhiri dengan ketukan EDM (untuk menyatakan ketakutan untuk hidup sendiri). Garrix juga mengedepankan unsur pop yang halus sebagai musik dasar dari Dua Lipa. Setelah saya mendengarkan berulang kali barulah saya paham. Hal ini dikarenakan warna suara Dua Lipa yang termasuk berat jika dipaksakan dalam EDM murni akan membuat ciri khasnya Dua Lipa hilang dan merusak teknik, makna, dan pencapaian lagu ini secara keseluruhan.  
Lagu ini sangat enak didengar karena pada akhirnya untuk warna suara Dua Lipa ini, Garrix justru memainkan future bass yang diselipnya di beberapa bagian penting sehingga berasa seperti EDM. Sebagai penggemar suara Dua Lipa, kita tetap menikmati suara merdunya bahkan dalam sentuhan seorang DJ. Garrix, you are one of the best one 
Video musik dari lagu ini sudah dinonton oleh dua ratus juta orang lebih di channel youtube Martin Garrix. Klip videonya di-shoot pada malam hari, dan juga siang hari dalam ruangan secara individual. Garrix dan Dua lipa menjadi model pada klip videonya secara langsung. Patut diapresiasi kedua anak muda yang multitalenta ini.


Lirik 
Makna holistik Lirik STBL adalah mengenai kisah cinta pada umumnya. Kisah cinta mengenai pasangan yang merasa segala sesuatu indah pada awalnya, tak terpisahkan, dan merasa bahwa closer the better. Akan tetapi kemudian pasangan tersebut bertengkar, saling menyalahkan dan mengungkapkan kekurangan masing-masing. Ironisnya, pasangan ini tetap saja kembali hidup bersama.   
Kemudian, pertanyaan muncul apakah memang tubuhnya sudah melekat sehingga pertengkaran hebat pun tidak bisa memisahkan mereka, ataukah karena memang pasangan ini sudah kehilangan akalnya. Tetapi setelah dipikir-pikir ternyata satu-satunya hal yang membuat mereka kembali bersama adalah ketakutan akan kesepian yang melanda (scared to be lonely).   
Guys, sampai pada bagian chorus ini, saya mau menyelipkan sepenggal pemikiran saya mengenai lirik ini:

Sesungguhnya lirik yang dinyanyikan Dua Lipa ini adalah bagian yang ironis tetapi faktual adanya. Sangat natural dan manusiawi. Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagai manusia berperasaan, terkadang kita takut berpisah karena kita takut untuk hidup sendiri. Malah sebagian pasangan yang bertemu dan langgeng hubungannya adalah pasangan yang bangkit dari kesepian selama ini.  

Baiklah kita lanjutkan pada verse 2 dan bridge. Pada bagian verse 2, disampaikan bahwa kadangkala sulit membedakan mana yang nyata karena pertengkaran-pertengkaran itu membuat pasangan ini kehilangan sebuah hubungan yang sebenarnya. Kemudian pada bagian bridge-nya, ada makna tersendiri yaitu kesadaran bahwa apa yang dilakukan (kebersamaan) ini adalah sesuatu yang salah. Lalu ada yang mengalah dan bertanya bagaimana bisa bertahan, yang lainnya menekankan melalui sebuah pertanyaan, karena kita takut akan kesepian. Jawaban dalam pertanyaan menandakan ketidakpastian akan sesuatu.   

Pesan dari lagu ini adalah sesuatu yang kontrario, artinya sebagai manusia kita harus belajar bahwa ketakutan akan kesendirian tidaklah menjadi alasan bagi kita untuk memperbaiki hal yang salah. Pikiran yang dewasa seharusnya mengalahkan perasaan yang emosional. Don't be baper because it so hurt.
Simplenya jangan karena takut sendiri membuat kita kembali pada hubungan yang toxic. Kembali lagi bertengkar lagi rujuk lagi. Begitu terus hidup kita akan berputar alias stuck pada kondisi tersebut. Life must go on. So let it flow. 



Fullstop

Baca Juga

4 comments:

...