Tuesday, June 19, 2018

Review Film Midnight Sun



MIDNIGHT SUN (2018)
Bella Thorne as Katie Price
Patrick Schwarzenegger as Charlie Reed



DIRECTOR: SCOTT SPEER
WRITER: ERIC KIRSTEN

"I'm really bussy during the day, but I can be free at night"
(Katie Price - Midnight Sun)


What I love of this movie adalah cerita yang diusung merupakan drama romantis yang mengangkat pentingnya kebahagiaan bagi seseorang yang didiagnosa sakit kritis. Saya masih ingat film drama romantis teranyar tentang orang sakit kritis yang saya tonton adalah film A Walk To Remember (2002) yang diperankan oleh Mandy Moore. Setelah itu, saya sulit menemukan film sejenis dengan karakter pemeran utama yang sangat kuat sampai di tahun 2018 Midnight Sun hadir mengisi layar Hollywood. 

Midnight Sun dirilis pada April 2018 di Amerika diperankan oleh aktris muda fenomenal yang terkenal yaitu Bella Throne dan dipasangkan dengan anak sulung dari Arnold Schwarzenegger yaitu Patrick SchwarzeneggerFilm ini ini adalah film yang sangat sederhana dengan pengambilan gambar yang tidak berlebihan. Jangan berharap ada Plot Twist di film ini bahkan adegan kematian pun dibuat sehalus mungkin sehingga tak nampak dalam film. Film ini menceritakan tentang perjuangan Jack Price, seorang ayah membesarkan putrinya, Katie Price yang menderita penyakit kulit langka yaitu penyakit XP (Xeroderma Pigmentosum) yaitu ketidakmampuan kulit untuk terpapar sinar matahari. Di Indonesia penyakit ini masih jarang, bahkan penderita XP di Indonesia masih bisa terpapar sinar matahari walaupun seharusnya dihindari. Tetapi di Amerika, meskipun langka namun penderita penyakit ini sudah banyak, dan penderita XP mayoritasnya dikurung dalam rumah untuk menghindari paparan sinar matahari. 

Dengan plot yang sederhana serta efek gambar yang juga biasa-biasa saja, setiap adegan di film ini sangat menyentuh perasaan. Katie Price sebagai sang gadis penderita XP harus terkurung sepanjang hidupnya di dalam rumahnya. Sampai suatu saat, mungkin waktu Tuhan, Ia bertemu dengan pujaan hatinya yang selama ini diidolakan saat sedang bernyanyi sambil bermain gitar  di stasiun kereta. Pertemuannya dengan Charlie Reed membawa perubahan besar dalam hidupnya. Katie mulai bisa membohongi ayahnya meskipun akhirnya mengakui kesalahannya. Ia juga mulai menikmati kehidupan malam sebagai seorang remaja yang sesungguhnya. Kedewasaannya dalam menjalani hidup sebagai seorang penderita XP patut dicontohi. Momen paling ironis dalam hidupnya adalah di saat terakhir hidupnya, Katie Price masih mengetahui hal apa yang harus dilakukannya. Ia benar-benar tahu siapa dirinya sendiri. 

Sobat, Bella Thorne memainkan karakter Katie Price dengan begitu apik. Awalnya saya sangsi dengan penunjukkan Thorne sebagai Katie Price. Tipikal wajahnya yang angkuh lebih cocok memainkan peran antagonis seperti pada film You Get Me (2017). Tapi Thorne mampu membuktikan kepiawaiannya dalam berakting. Menurut saya, Thorne berhasil menjadi Katie Price dalam film Midnigt Sun. Saya bahkan menangis saat adegan Katie berlari menghindari sinar matahari pagi. Adegan ini berisi perjuangannya untuk pulang dan kembali ke pelukan ayah karena kesalahannya, tetapi juga perjuangannya untuk tidak terlihat sakit di depan kekasihnya. Adegan ini juga merupakan awal babak plot ironis dimainkan sampai akhir film. 

Sedangkan untuk peran Charlie Reed, Patrick Schwarzenegger sebagai bintang baru pun mampu menandingi peran Thorne. Secara usia, Schwarzenegger  memang lebih tua dari Thorne. Tetapi, Thorne memiliki pengalaman berakting lebih banyak dari Schwarzenegger. Meskipun demikian, Schwarzenegger berhasil memainkan peran sebagai Charlie Reed dalam film Midnight Sun. Yah, Charlie Reed seorang pemuda tampan, perenang handal, dan baik hati yang menjadi kekasih Katie Price. 

Berbicara tentang Midnight Sun kita tidak bisa melupakan peran penting lainnya di film ini yaitu Mogan, yang diperankan oleh Quinn Shephard. Mogan merupakan sosok pentin dalam hidup  Katie Price karena ia mampu menerima Katie apa adanya dan bahkan selalu ada bersamanya hingga Katie meninggal. 

Dikarenakan ini adalah film drama romantis tentang perjuangan hidup seorang perempuan yang sakit kritis, saya agak sensitif untuk mencantumkan kelebihan dan kekurangan dari film ini. Mengapa?? Karena banyak sekali pesan moral dari film ini, maka saya berinisiatif untuk membagikan pesan moral apa yang saya dapatkan dari film ini.  

Dari sekian pesan moral yang mungkin didapatkan oleh Sobat, saya sendiri mendapatkan 2 (dua) hal yang saya pelajari dari film ini: 

Setiap orang berhak memperjuangkan kebahagiaannya.
Pertemuan Katie Price dan Charlie Reed dipahami bagi masing-masing pribadi adalah saat paling membahagiakan. Bisa dibilang cinta monyet padahal keduanya sudah lulus SMA. Lebih tepatnya masa Cinta Pertama. Di saat Tuhan dan semesta mengijinkan Katie Price untuk bersama Chalie, di saat itulah ia rela melakukan apapun untuk sang pujaan termasuk menutupi kisah penyakitnya.  Ini artinya bahwa masih ada potongan kisah kebahagiaan yang dianugerahkan Tuhan bahkan kepada orang yang menderita sakit kritis. Ibarat roda, hidup manusia berputar untuk melewati berbagai alur kehidupan secara seimbang. Begitulah Tuhan yang selalu adil dengan cara-Nya. 


Kunci ketaatan seorang anak ada pada didikan orang tuanya.  
Saya tidak melihat film ini murni sebagai drama romantis, tetapi juga drama keluarga. Adegan pembuka pada film ini menyimpangkan orientasi berpikir saya ke tema film keluarga. Jack Price merupakan sosok ayah yang luar biasa karena ia berhasil mendidik serta menjaga anak gadisnya yang mengidap penyakit langka. Pola asuhnya membawa pengaruh yang baik bagi anaknya. Terbukti, Katie Price memiliki hubungan yang sangat dekat dengan sang ayah bahkan seperti layaknya seorang sahabat. Ia dapat menerima dirinya dengan segala kekurangannya. Ia tidak minder dan tetap taat pada setiap aturan yang dibuat sang ayah. Ini adalah hal positif yang dapat kita pelajari sebagai penonton film ini. Menerima diri sendiri, menerima kenyataan yang ada, dan berkorban dengan segenao hati secara tulus dalam mengasuh anak adalah kunci kesuksesan tokoh ayah dalam film Midnight Sun


💟💟 Saya menyukai film ini. Film ini berhasil menyatukan peran orang tua, sahabat, dan pasangan (kekasih, suami, red) dalam hidup seorang perempuan. Walaupun saya penganut paham feminis, tapi saya mengakui bahwa ketiga sosok di atas itu selalu ada dalam lingkaran hidup seorang perempuan. Film Midnight Sun mampu menyajikan fakta tersebut. Walaupun ini film yang sederhana, tetapi saya suka dengan pesan moral film ini dan tentunya keberhasilan Bella Thorne berperan sebagai Katie Price.  She was excellent in this movie. ðŸ’ŸðŸ’Ÿ 





Rating: 4/5 
(Sangat Direkomendasikan bagi pecinta film drama)



fullstop

Baca Juga

No comments:

Post a Comment

...