"Milikilah hunian yang nyaman bersama keluarga." Begitulah kalimat promosi yang sering kita dengar dari agen perumahan. Bagaimana dengan bumi yang kita tempati? Bukankah kita semua ingin agar bumi yang kita pijak dan diami ini selalu hijau dan bersih supaya bisa kita huni dengan nyaman? Saat ini usia Bumi semakin tua. Jika tidak dijaga dan dilestarikan akan semakin gersang dan menjadi tidak nyaman untuk ditinggali.
Sayangilah bumi! Demikian slogan yang giat digaungkan untuk menyadarkan semua insan bahwa bumi yang sudah tua ini perlu disayangi dengan cara dilestarikan. Dilestarikan berarti dijaga, dipelihara dan dipertahankan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup.
Sumber |
Isu menghijaukan bumi bukanlah wacana baru. Organisasi besar dunia yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga menaruh perhatian atas kondisi bumi saat ini. PBB sudah membuat agenda pembangunan berkelanjutan yang dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yang berisi 17 (tujuh belas) tujuan untuk dicapai pada tahun 2030. Selanjutnya PBB melalui badannya yang menangani Organisasi Buruh Internasional (ILO) mencanangkan mengenai Green Jobs.
Green Jobs, Perhatian Pemerintah Masa Kini
Dilansir dari situs resmi ILO, green jobs adalah pekerjaan yang layak dan ramah lingkungan. Artinya pekerjaan ini layak untuk masyarakat atau untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan tetap menjaga lingkungan, dan dalam prosesnya memerhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Sederhananya green jobs diciptakan untuk melestarikan lingkungan.
Selain pemerintah, kepedulian mengenai green jobs juga dikampanyekan melalui Koaksi Indonesia, sebuah yayasan (organisasi non-profit) yang bekerja sama dengan berbagai pihak untuk berkontribusi atas program-program pembangunan berkelanjutan di Indonesia, termasuk memberikan solusi dan aksi konkrit dalam rangka percepatan pengembangan energi terbarukan.
- Green jobs itu pekerjaan lepas yang tidak ada kaitan dengan perusahaan. Butuh modal dan keahlian;
- Green jobs identik dengan yayasan atau LSM (NGO) yang membantu masyarakat di daerah pedalaman atau istilahnya pekerja-pekerja relawan;
- Green jobs terlalu rumit karena butuh keahlian khusus agar bisa sinergi dengan alam.
Nah teman-teman agar ada gambaran mengenai green jobs berikut di bawah ini saya mencoba menjabarkan jenis-jenis green jobs dan contohnya yang sudah dilakukan di Indonesia, antara lain:
Ecopreneur atau pengusaha ramah lingkungan yaitu wirausaha yang dalam menjalankan usaha atau bisnisnya memperhatikan dampak pada lingkungan. Ecopreneur dapat kita temui dengan mudah di sekitar kita. Misalnya, pengusaha tanaman hidroponik. Saya punya teman sebaya di kota asal yang saat ini menggeluti usaha sampingan yaitu bercocok tanam sistem hidroponik dan sudah didukung oleh pemerintah daerah setempat. Cukup mengejutkan saat dia mengambil langkah untuk melakukan usaha ini di usia muda. Tapi benar adanya bahwa hasil tidak mengkhianati proses.
Arsitek yang merancang bangunan dengan konsep ramah lingkungan ini adalah salah satu bagian dari green jobs. Rancangan bangunan ramah lingkungan dilakukan dengan memanfaatkan sumber-sumber energi terbarukan sehingga dapat mengurangi pemanasan global. Selain itu, bahan-bahan bangunan yang direkomendasikan tidak membahayakan lingkungan. Jakarta sebagai pusatnya gedung-gedung bertingkat tinggi sudah ada belasan gedung di pusat ibukota ini yang dibangun berdasarkan prinsip ramah lingkungan berupa penghematan energi, dan struktur bangunan. Ada gedung milik pihak swasta, kantor pemerintah bahkan hotel. Gedung-gedung ini juga sudah mendapatkan sertifikat green building.
Usaha rancangan busana ramah lingkungan (eco fashionpreneur) mulai berkembang di industri fashion dan dilirik dari perancang busana junior sampai senior beberapa tahun terakhir. Desainer senior asal pulau Samosir, Merdi Sihombing merupakan salah satu penggagas eco fashion dan sukses menggelar Eco Fashon Week 2019 dengan tema "Sustainable Green". Dalam acara ini ia menampilkan rancangannya yang menggunakan bahan material tenun yang ramah lingkungan.
Salah satu peluang kerja di masa depan. Inovasi pembuatan mobil listrik sudah kita dengar sejak 1 (satu) dekade lalu dan lihatlah sekarang tren penjualannya dimana-mana. Bahkan salah satu orang terkaya di dunia adalah penemu mobil listrik merek Tesla dan saat ini banyak orang berlomba-lomba untuk menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut. Namun, yang mau kita soroti adalah industri otomotif ramah lingkungan ini berpotensi membuka lowongan kerja bagi generasi muda. Yuup, aftersales seperti pemeliharaan dan perawatan mobil listrik sangat diperlukan. Salah satunya adalah teknis mobil listrik. Keren dong!! Menjadi teknisi mobil listrik memang membutuhkan lisensi khusus yang melalui pengujian intensif karena penanganan mobil listrik berbeda dengan mobil biasa.
Perusahaan rintisan atau Startup dengan fokus pada pengembangan dan pengelolaan energi baru dan terbarukan sudah menjadi tren di Indonesia. Usaha ini juga berpotensi besar dan didukung oleh pemerintah karena target pemerintah untuk tahun 2025 adalah mendapatkan 23% bauran energi primer dari energi terbarukan. Nilai tambahnya adalah potensi sumber energi di Indonesia masih beragam dan melimpah. Artinya ruang usaha untuk sektor energi baru masih terbuka lebar.
- Startup Xurya dengan produk andalannya yaitu panel surya atap. Manfaatnya adalah tidak melepaskan karbondioksida sehingga tidak mencemari lingkungan. Penggunaan panel surya (matahari) di atap rumah ini bisa menghemat hingga 30% persen listrik PLN.
- Sylendra Power, startup asal Yogya ini mengembangkan perangkat energi baru berbasi tenaga surya untuk lapu penerangan jalan umum.
- Ailesh Power, startup ini berfokus pada pengolahan limbah baik limbah industri maupun limbah domestik untuk menjadi energi. Wah keren yah!! Jadi waste-to-energy. Beda lagi ini sumber energi terbarukannya.
Nggak makan bisa membuat seseorang menjadi lemas, sakit, sampai bisa meninggal. Karenanya usaha makanan tidak pernah ada matinya, apalagi usaha bahan makannya. Salah satunya adalah usaha makanan organik (organic foodpreneur). Kalau kita belanja di pasar tradisional atau supermarket atau online market kita dapat melihat penjualan makanan organik dari berbagai produsen.
- Bumbu Organik. Bumbu organik sebagai bahan masak tanpa micin dan rendah glukosa dapat menjadi pilihan utama dari teman-teman. Yang seru saat ini adalah trend mpasi para emak-emak yang pastinya mencari bumbu masak yang sehat bagi bayinya.
- Camilan sehat. Camilan atau kudapan itu sudah menyatu banget dengan lidah. Kalau dulu ibaratnya 4 sehat lima sempurna, maka sekarang kalau belum ada camilan belum sempurna. Kalau dulu cari camilan yang sehat itu susah, sekarang mah sudah banyak. Tinggal buka gadget dan ke toko online langsung deh bisa dicari dan dibeli camilan. Camilan organik sudah banyak dijual. Misalnya camilan temper organik. Camilan cookies yang rendah gula. Dan masih banyak lainnya yang bisa menjadi referensi teman-teman.
Apa lagi ini?? Eiits, tenang-tenang. Urban Farmer adalah petani-petani masa kini yang mengusung konsep bercocok tanam di lingkungan rumah perkotaan. Perkembangannya masif loh!! Apalagi di saat masa-masa pandemi ini. Yang kerja dari rumah alias WFH atau yang mengalami PHK bisa memanfaatkan waktu untuk bercocok tanam di rumah.
Yang ini juga identik dengan istilah daur ulang sampah atau bahasa kekiniannya adalah manajemen pengelolaan sampah (waste management). Ramah lingkungan? Tentunya karena yang berkaitan dengan pengelolaan sampah itu dipastikan bertolak dari cinta lingkungan yang bersih dan sehat. Iya gak sih?
Teman-teman, salah satu dampak dari pandemi Covid-19 adalah terjadinya pemutusan hubungan kerja. PHK dilakukan karena perusahaan harus tutup karena bangkrut atau ada perusahaan yang tetap beroperasional tetapi harus melakukan efisiensi dengan pengurangan karyawan. Akibatnya angka pengangguran di Indonesia meningkat. Dan ironisnya yang banyak terkena PHK adalah pekerja berusia muda atau anak muda.
Yang tak terlupakan adalah semangat yang muda adalah api bagi sekitarnya. Seperti pidato founding father kita, Ir. Soekarno, "Berikan aku 10 pemuda. Niscaya akan kugoncangkan dunia" Jika Bapak pendiri bangsa ini saja meyakini kekuatan pemuda, bagaimana dengan diri kita.
Polling melalui teman-teman instagram |
Yang hanya bermodalkan keterampilan atau kompetensi personal tanpa dana dan masih takut untuk membuka usaha dapat menjadi pekerja pada sektor industri. Silahkan ikut bergabung dengan perusahaan rintisan (startup) green jobs. Bagi yang punya modal keterampilan dan dana serta berani ambil risiko please jangan ragu untuk menjadi pelaku usaha green jobs.
Kalau pekerjaan di atas masih berat karena butuh keahlian dan pelatihan-pelatihan khusus, ada juga green jobs yang riilnya bisa dijumpai di sekitar kita. Teman bisa memulai dengan Influencer khusus produk yang eco friendly. Misalnya jadi selebgram khusus promosi makanan organik. Lihat, ternyata green jobs memang punya banyak peluang kerja.
Oh iya sebagai penutup, saya jadi ingin berjanji pada diri sendiri. Kelak saat punya anak nanti, saya akan mengajarkannya betapa penting menjaga bumi yang makin tua ini. Saya ingin ingatkan padanya bahwa Indonesia ini paru-paru dunia. Sayangi bumi, sayangi Indonesia. Sekali mendayung, sekaligus mengajarkan dan mengenalkan padanya bahwa ada loh pekerjaan-pekerjaan di masa depan yang bisa menghasilkan untung dan tetap menjaga bersihnya alam ini. Yup, green jobs: peluang kerja anak muda untuk Indonesia lebih bersih.
--------------------==========--------------------
Referensi
- https://dailysocial.id/post/gelombang-startup-energi-baru-indonesia
- https://industri.kontan.co.id/news/ini-6-startup-ebt-yang-masuk-program-inkubasi-dan-akserasi-new-energy-nexus
- www.coaction.id
No comments:
Post a Comment