Saturday, February 20, 2021

Sayangilah Bumi Bersama Green Jobs

"Milikilah hunian yang nyaman bersama keluarga." Begitulah kalimat promosi yang sering kita dengar dari agen perumahan. Bagaimana dengan bumi yang kita tempati? Bukankah kita semua ingin agar bumi yang kita pijak dan diami ini selalu hijau dan bersih supaya bisa kita huni dengan nyaman? Saat ini usia Bumi semakin tua. Jika tidak dijaga dan dilestarikan akan semakin gersang dan menjadi tidak nyaman untuk ditinggali. 

Sayangilah bumi! Demikian slogan yang giat digaungkan untuk menyadarkan semua insan bahwa bumi yang sudah tua ini perlu disayangi dengan cara dilestarikan. Dilestarikan berarti dijaga, dipelihara dan dipertahankan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup. 


Sumber

Isu menghijaukan bumi bukanlah wacana baru. Organisasi besar dunia yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga menaruh perhatian atas kondisi bumi saat ini. PBB sudah membuat agenda pembangunan berkelanjutan yang dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yang berisi 17 (tujuh belas) tujuan untuk dicapai pada tahun 2030. Selanjutnya PBB melalui badannya yang menangani Organisasi Buruh Internasional (ILO) mencanangkan mengenai Green Jobs

Green Jobs, Perhatian Pemerintah Masa Kini

Green Jobs sendiri diprakarsai oleh ILO, Progam Lingkungan PBB dan Konfederasi Serikat Pekerja Internasional sejak tahun 2007. Dengan adanya program SDGs PBB  yang  diprogramkan untuk agenda 2030, maka PBB secara resmi fokus kepada green jobs melalui ILO.  
Dilansir dari situs resmi ILO, green jobs adalah pekerjaan yang layak dan ramah lingkungan.  Artinya pekerjaan ini layak untuk masyarakat atau untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan tetap menjaga lingkungan, dan dalam prosesnya memerhatikan dampaknya terhadap lingkungan.  Sederhananya green jobs diciptakan untuk melestarikan lingkungan. 

Indonesia sudah menaruh perhatian pada green jobs cukup lama. Di tahun 2012, Indonesia diundang untuk menjadi salah satu narasumber untuk acara Green Jobs in Asia Regional Conference yang diselenggarakan oleh ILO di Surabaya. Indonesia berkomitmen untuk memberikan dukungan Green Building Council Indonesia terhadap green jobs dan melihat peluang dari green jobs di bidang konstruksi serta melakukan transformasi pasar melalui edukasi. 

Pemerintah saat ini terus menstimulasi green jobs sebagai bagian dari pengembangan green economy. Salah satu aksi nyata di tahun 2018 melalui pertemuan para menteri ketenagakerjaan di Asean Labour Ministers Meeting (ALMM) ke-25 yang diputuskan untuk mengkampanyekan green jobs sebagai komitmen bersama.   Di awal tahun, di tengah kondisi pandemi yang belum berakhir, Bapak Presiden juga mengingatkan bahwa negara kita memiliki kekuatan di bidang green product atau bahan-bahan baku yang ramah lingkungan sehingga potensial untuk mengalami perkembangan di masa depan.    

Selain pemerintah, kepedulian mengenai green jobs juga dikampanyekan melalui Koaksi Indonesia, sebuah yayasan (organisasi non-profit) yang bekerja sama dengan berbagai pihak untuk berkontribusi atas  program-program pembangunan berkelanjutan di Indonesia, termasuk memberikan solusi dan aksi konkrit dalam rangka percepatan pengembangan energi terbarukan. 

Sebenarnya tidak rumit memahami apa itu green jobs karena jenis pekerjaan ini ada di manapun manapun baik industri maupun nonindustri. Yang perlu diluruskan adalah misunderstanding yang berkembang dalam masyarakat. Masih terdapat pemahaman green jobs itu seperti ini:

  • Green jobs itu pekerjaan lepas yang tidak ada kaitan dengan perusahaan. Butuh modal dan keahlian;
  • Green jobs identik dengan yayasan atau LSM (NGO) yang membantu masyarakat di daerah pedalaman atau istilahnya pekerja-pekerja relawan; 
  • Green jobs terlalu rumit karena butuh keahlian khusus agar bisa sinergi dengan alam.

Nah teman-teman agar ada gambaran mengenai green jobs berikut di bawah ini saya mencoba menjabarkan jenis-jenis green jobs dan contohnya yang sudah dilakukan di Indonesia, antara lain:  

Ecoprenuer
Ecopreneur atau pengusaha ramah lingkungan yaitu wirausaha yang dalam menjalankan usaha atau bisnisnya memperhatikan dampak pada lingkungan. Ecopreneur dapat kita temui dengan mudah di sekitar kita. Misalnya, pengusaha tanaman hidroponik. Saya punya teman sebaya di kota asal yang saat ini menggeluti usaha sampingan yaitu bercocok tanam sistem hidroponik dan sudah didukung oleh pemerintah daerah setempat. Cukup mengejutkan saat dia mengambil langkah untuk melakukan usaha ini di usia muda. Tapi benar adanya bahwa hasil tidak mengkhianati proses.

Arsitek dengan prinsip Eco Design Architect
Arsitek yang merancang bangunan dengan konsep ramah lingkungan ini adalah salah satu bagian dari green jobs. Rancangan bangunan ramah lingkungan dilakukan dengan memanfaatkan sumber-sumber energi terbarukan sehingga dapat mengurangi pemanasan global. Selain itu, bahan-bahan bangunan yang direkomendasikan tidak membahayakan lingkungan. Jakarta sebagai pusatnya gedung-gedung bertingkat tinggi sudah ada belasan gedung di pusat ibukota ini yang dibangun berdasarkan prinsip ramah lingkungan berupa  penghematan energi, dan struktur bangunan. Ada gedung milik pihak swasta, kantor pemerintah bahkan hotel. Gedung-gedung ini juga sudah mendapatkan sertifikat green building.  
Sebagai referensi, Andra Matin, seorang arsitek sukses rumah eco-residence di daerah Parung Panjang. Beliau membuat fitur-fitur inovatif pada unit rumahnya yaitu sirkulasi udara yang optimal dan cahaya alami agar lebih sehat. 

Eco Fashionpreneur
Usaha rancangan busana ramah lingkungan (eco fashionpreneur) mulai berkembang di industri fashion dan dilirik dari perancang busana junior sampai senior beberapa tahun terakhir. Desainer senior asal pulau Samosir, Merdi Sihombing merupakan salah satu penggagas eco fashion dan sukses menggelar Eco Fashon Week 2019 dengan tema "Sustainable Green". Dalam acara ini ia menampilkan rancangannya yang menggunakan bahan material tenun yang ramah lingkungan. 
Di dunia fashion, umumnya permintaan pasar akan pakaian yang tinggi menyebabkan produksi pakaian meningkat setiap tahun. Dalam proses tersebut, industri tekstil tak jarang memiliki limbah tekstil yang melepaskan racun dan merusak bumi. Sampai dengan tahun 2020, limbah tekstil masih mendominasi tumpukan sampah di laut.  Banyak sisa-sisa benang atau sisa pakaian yang dijadikan sampah. Belum lagi limbah cair zat pewarna kain yang mencemari tanah maupun air. Saatnya kita sebagai generasi muda konsen mengenai hal ini. Bagi teman-teman yang berminat menjadi desainer dengan mengusung eco fashion, baik proses atau bahan yang ramah lingkungan. Sisa-sia kain atau pakaian didaur ulang, sedangkan pewarna bisa menggunakan bahan pewarna yang alami. 
Karya anak muda yang inovatif di tahun 2019 yaitu lima mahasiswa di salah satu kampus di Yogya menggunakan teknik eco print untuk pewarnaan kain dari daun alok (kersen), daun lanang, dan daun jati. Proses ini ramah lingkungan karena limbah pewarnaan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. 

Teknisi Mobil Listrik (Electric Car Technician)
Salah satu peluang kerja di masa depan. Inovasi pembuatan mobil listrik sudah kita dengar sejak 1 (satu) dekade lalu dan lihatlah sekarang tren  penjualannya dimana-mana. Bahkan salah satu orang terkaya di dunia adalah penemu mobil listrik merek Tesla dan saat ini banyak orang berlomba-lomba untuk menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut. Namun, yang mau kita soroti adalah industri otomotif ramah lingkungan ini berpotensi membuka lowongan kerja bagi generasi muda. Yuup, aftersales seperti pemeliharaan dan perawatan mobil listrik sangat diperlukan. Salah satunya adalah teknis mobil listrik. Keren dong!! Menjadi teknisi mobil listrik memang membutuhkan lisensi khusus yang melalui pengujian intensif karena penanganan mobil listrik berbeda dengan mobil biasa.  

Energy Startup
Perusahaan rintisan atau Startup dengan fokus pada pengembangan dan pengelolaan energi baru dan terbarukan sudah menjadi tren di Indonesia.  Usaha ini juga berpotensi besar dan didukung oleh pemerintah karena target pemerintah untuk tahun 2025 adalah mendapatkan 23% bauran energi primer dari energi terbarukan. Nilai tambahnya adalah potensi sumber energi di Indonesia masih beragam dan melimpah.  Artinya ruang usaha untuk sektor energi baru masih terbuka lebar. 
Biar gak pada bingung ini beberapa contoh startup energi: 
  • Startup Xurya dengan produk andalannya yaitu panel surya atap. Manfaatnya adalah tidak melepaskan karbondioksida sehingga tidak mencemari lingkungan. Penggunaan panel surya (matahari) di atap rumah ini bisa menghemat hingga 30% persen listrik PLN. 
  • Sylendra Power, startup asal Yogya ini mengembangkan perangkat energi baru berbasi tenaga surya untuk lapu penerangan jalan umum. 
  • Ailesh Power, startup ini berfokus pada pengolahan limbah baik limbah industri maupun limbah domestik untuk menjadi energi. Wah keren yah!! Jadi  waste-to-energy.  Beda lagi ini sumber energi terbarukannya. 

Organic Foodpreneur
Nggak makan bisa membuat seseorang menjadi lemas, sakit, sampai bisa meninggal. Karenanya usaha makanan tidak pernah ada matinya, apalagi usaha bahan makannya.  Salah satunya adalah usaha makanan organik (organic foodpreneur). Kalau kita belanja di pasar tradisional atau supermarket atau online market kita dapat melihat penjualan makanan organik dari berbagai produsen. 
Mungkin banyak yang kaget juga kok usaha makanan organik itu green jobs sih. Jangan salah teman, proses produksi makanan organik itu ramah lingkungan alias eco friendly yang mana salah satu tujuan pertanian organik untuk menjaga kelestarian air dan tanah dengan mengurangi polusi bahan pestisida sintetik. Karena itulah usaha di bidang ini adalah bagian dari green jobs. Yuuk cuus jangan ragu-ragu usaha makan organik karena sehat dan ramah lingkungan. 
Kalau sedari tadi saya mengulas contoh-contoh pelaku green jobs, kali ini saya mencoba memberikan ide usaha makan organik yang mungkin bisa memotivasi teman-teman. 
  • Bumbu Organik. Bumbu organik sebagai bahan masak tanpa micin dan rendah glukosa dapat menjadi pilihan utama dari teman-teman. Yang seru saat ini adalah trend mpasi para emak-emak yang pastinya mencari bumbu masak yang sehat bagi bayinya. 
  • Camilan sehat. Camilan atau kudapan itu sudah menyatu banget dengan lidah. Kalau dulu ibaratnya 4 sehat lima sempurna, maka sekarang kalau belum ada camilan belum sempurna. Kalau dulu cari camilan yang sehat itu susah, sekarang mah sudah banyak. Tinggal buka gadget  dan ke toko online langsung deh bisa dicari dan dibeli camilan. Camilan organik sudah banyak dijual. Misalnya camilan temper organik. Camilan cookies yang rendah gula. Dan masih banyak lainnya yang bisa menjadi referensi teman-teman. 

Solar Panel Technician
Kalau tadi di atas saya mengulas startup yang berfokus pada energi terbarukan yang salah satunya adalah pemanfaatan panel surya, di bagian ini peluang pekerjaannya untuk teknisi panel surya (solar panel technician). Waaaahhh, kok keren-keren yah? Saat awal tahu juga saya kagum loh. Ternyata untuk pekerjaan yang ramah lingkungan bukan melulu bercocok tanam atau daur ulang sampah. Teknisi juga bagian dari green jobs. Pasti ada yang bertanya, ini kerjaannya apa sih
Well, untuk melakukan pemasangan panel surya (yang tadi disebutkan itu manfaatnya) dibutuhkan teknisi ahli yang sudah berpengalaman. Teknisi panel surya ini akan menganalisa kebutuhan pelanggan untuk jumlah panel yang akan dipasang. Ga bisa sembarang dipasang. Pemerintah juga sudah aware sejak dini kalau ini pekerjaan yang potensial di masa sekarang dan masa depan. 
Kementerian Ketenagakerjaan melalui Direktorat Bina Produktivitas melakukan pelatihan teknis panel surya meliputi pelatihan merakit dan memasang, memasang dudukan dan modul surya, memasang instalasi kelistrikan, memasang sistem proteksi, serta yang penting penerapan kesehatan dan keselamatan kerja. Selain program pelatihan dari pemerintah, ada juga program pelatihan dari perusahaan startup untuk mengisi kebutuhan karyawan dengan kompetensi tersebut. 
Bagi teman-teman yang mengambil sekolah kejuruan teknis dan disiplin ilmu terkait, semoga tulisan ini bermanfaat. Semoga ada yang tertarik dan mengambil pelatihan keahlian teknisi panel surya. 

Urban Farmer
Apa lagi ini?? Eiits, tenang-tenang. Urban Farmer adalah petani-petani masa kini yang mengusung konsep bercocok tanam di lingkungan rumah perkotaan. Perkembangannya masif loh!! Apalagi di saat masa-masa pandemi ini. Yang kerja dari rumah alias WFH atau yang mengalami PHK bisa memanfaatkan waktu untuk bercocok tanam di rumah.  
Kenapa ramah lingkungan? semakin banyak urban farming  di daerah kota yang padat  akan mengurangi suhu dan jeda karbon di kota. Dan juga menambah lingkungan hijau di daerah perkotaan.  
Katanya sih ini juga termasuk tren hobi masa kini yang menguntungkan. Hobi tersalurkan, sehat, rumah menjadi hijau dan membawa keuntungan material. Para Urban Farmer ini memanfaatkan lahan rumah atau atap rumah menjadi kebun dan sistemnya tergantung si petaninya. Ada yang vertikultur (lahan sempit), hidroponik (tanpa tanah) atau akuaponik. Dengan pemanfaatan media sosial, para urban farmer ini juga melakukan produksi dan distribusi sendiri ke keluarga, kerabat atau teman-teman terdekat. 

Waste Management Startup
Yang ini juga identik dengan istilah daur ulang sampah atau bahasa kekiniannya adalah manajemen pengelolaan sampah (waste management). Ramah lingkungan? Tentunya karena yang berkaitan dengan pengelolaan sampah itu dipastikan bertolak dari cinta lingkungan yang bersih dan sehat. Iya gak sih?
Di Indonesia sudah ada beberapa perusahaan startup yang bergerak di bidang ini. Teman-teman pernah dengar Gringo? Nah itu tuh salah satu aplikasi mengenai pengumpulan sampah khusus daerah Bali. Sampah yang dikumpulkan akan ditukar dengan uang. 
Ada lagi nih teman, Angkuts, aplikasi startup asal Pontianak yang sudah dikembangkan sejak tahun 2016 yang dapat digunakan untuk mengangkut sampah dari rumah pelanggan. 



Green Jobs: Tren Bagi Anak Muda

Teman-teman, salah satu dampak dari pandemi Covid-19 adalah terjadinya pemutusan hubungan kerja. PHK dilakukan karena perusahaan harus tutup karena bangkrut atau ada perusahaan yang tetap beroperasional tetapi harus melakukan efisiensi dengan pengurangan karyawan. Akibatnya angka pengangguran di Indonesia meningkat. Dan ironisnya yang banyak terkena PHK adalah pekerja berusia muda atau anak muda. 

Yang tak terlupakan adalah semangat yang muda adalah api bagi sekitarnya. Seperti pidato founding father kita, Ir. Soekarno, "Berikan aku 10 pemuda. Niscaya akan kugoncangkan dunia" Jika Bapak pendiri bangsa ini saja meyakini kekuatan pemuda, bagaimana dengan diri kita. 

Pandemi Covid-19 masih berlangsung. PHK yang terjadi bukanlah akhir dari segalanya tetapi dijadikan babak baru untuk berjuang lebih baik. Salah satu solusinya adalah green jobs. Dari apa yang sudah saya ulas di atas, sadar atau tanpa kita sadari, terlepas dari istilahnya green jobs atau pekerjaan ramah lingkungan atau pekerjaan yang dapat melestarikan lingkungan, green jobs sudah ada di tengah-tengah kita dan terus berkembang.

Saat ini, para pelaku usaha atau pekerja green jobs mayoritasnya anak muda. Ini pertanda anak muda sudah sadar menjaga lingkunganya dan pintar melihat peluang. Saya sempat mencoba membuat polling green jobs. Walaupun hasilnya tipis, tapi teman-teman saya sudah mengetahui mengenai green jobs

Polling melalui teman-teman instagram

Yang hanya bermodalkan keterampilan atau kompetensi personal tanpa dana dan masih takut untuk membuka usaha dapat menjadi pekerja pada sektor industri. Silahkan ikut bergabung dengan perusahaan rintisan (startup) green jobs. Bagi yang punya modal keterampilan dan dana serta berani ambil risiko please jangan ragu untuk menjadi pelaku usaha green jobs

Kalau pekerjaan di atas masih berat karena butuh keahlian dan pelatihan-pelatihan khusus, ada juga green jobs yang riilnya bisa dijumpai di sekitar kita. Teman bisa memulai dengan Influencer khusus produk yang eco friendly. Misalnya jadi selebgram khusus promosi makanan organik. Lihat, ternyata green jobs memang punya banyak peluang kerja. 

Oh iya sebagai penutup, saya jadi ingin berjanji pada diri sendiri. Kelak saat punya anak nanti, saya akan mengajarkannya betapa penting menjaga bumi yang makin tua ini. Saya ingin ingatkan padanya bahwa Indonesia ini paru-paru dunia. Sayangi bumi, sayangi Indonesia. Sekali mendayung, sekaligus mengajarkan dan mengenalkan padanya bahwa ada loh pekerjaan-pekerjaan di masa depan yang bisa menghasilkan untung dan tetap menjaga bersihnya alam ini. Yup,  green jobs: peluang kerja anak muda untuk Indonesia lebih bersih. 


--------------------==========--------------------


Referensi 

  1. https://dailysocial.id/post/gelombang-startup-energi-baru-indonesia  
  2. https://industri.kontan.co.id/news/ini-6-startup-ebt-yang-masuk-program-inkubasi-dan-akserasi-new-energy-nexus
  3. www.coaction.id



Baca Juga

No comments:

Post a Comment

...